Pengaruh keluarga dan t=rumah tangga
PENDAHULUAN
Saat ini keberadaan keluarga dan rumah tangga sangat mempengaruhi pola dan perilaku konsumen seseorang. Hal ini didasarkan pada gaya hidup keluarga maupun rumah tangga tersebut. Semakin tinggi derajat dari keluarga tersebut, maka makin tinggi pula tingkat perilaku konsumen mereka. Sebagai contoh, jika dalam suatu keluarga dan rumah tangga merasa memerlukan atau membutuhkan mobil ataupun motor untuk keperluan transportasi , serta memerlukan fasilitas-fasilitas elektronik maupun furniture, dan mereka memiliki kemampuan untuk membeli kebutuhan tersebut maka mereka akan membelinya. Dan sebaliknya, jika keluarga dan rumah tangga memiliki berbagai kebutuhan, tetapi tidak diimbangi oleh kemampuan untuk membelinya, maka mereka akan memilih atau memprioritaskan kebutuhan mereka yang lebih penting. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara eksensif. Para pemasar tertarik dengan peran dan pengaruh relatif dari suami istri, dan anak-anak dalam pembelian berbagai macam produk dan jasa. Peran dan pengaruh ini akan sangat bervariasi di negara-negara dan kelas-kelas sosial yang berbeda.
Pengaruh Rumah Tangga dan Keluarga
Rumah Tangga
Rumah tangga (household) adalah istilah lain yang kerap digunakan oleh para pemasar sewaktu mendeskripsikan perilaku konsumen. Rumah tangga berbeda dengan keluarga, rumah tangga mendeskripsikan semua orang baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang tinggal dan menempati satu unit perumahan.
Haverty mengidentifikasikan variabel utama yang terlibat adalah :
A. Fungsi Produksi Rumah Tangga, terdiri dari :
[a] Fungsi Pembelian
[b] Produksi Rumah Tangga
[c] Fungsi Konsumsi
[d] Fungsi Pasar Tenaga Kerja
[e] Fungsi Pemeliharaan Keluarga
B. Stok (Sumber Daya) Rumah Tangga, :
(i) Informasi
(ii) Sumber Keuangan
(iii) Barang Pasar
(iv) Karakteristik
(v) Waktu
C. Variabel Eksogen atau yang Ditetapkan Sebelumnya, :
a) Data
b) Peluang Pasar Tenaga Kerja
c) Peluang Pasar Produk
d) Struktur Rumah Tangga
e) Kepuasan
Keluarga
Secara bahasa Keluarga (family) dapat diartikan sebagai sekelompok individu yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan darah, pernikahan atau adopsi yang tinggal bersama. Keluarga terdiri dari :
(i) Keluarga inti (nuclear family) adalah kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tingga bersama.
(ii) Keluarga besar (extended family) mencakup keluarga inti, beserta kerabat lain, seperti kakek-nenek, paman-bibi, sepupu dan kerabat karena perkawinan.
Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita biasa membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli Keluarga orientasi (family of orientation) terdiri dari orang tua seseorang. Dari orang tua, seseorang memperoleh orientasi terhadap agama, poltik, dan ekonomi serta pamahaman atas ambisi pribadi, penghargaan pribadi, dan cinta. Bahkan jika pembeli sudah tidak lagi terlalu sering berinteraksi dengan orang tuanya, pengaruh orang tua terhadap perilaku pembeli tersebut bisa saja tetap signifikan. Di negara-negara di mana orang tua hidup bersama anak- anak mereka yang sudah dewasa, pengaruh mereka dapat saja bersifat substansial.
Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi (Family of procreation) seseorang, yakni pasangan hidup (suami/istri) dan anak-anaknya. Pemasar harus selalu meneliti pola-pola spesifik dalam pasar sasaran tertentu. Contohnya, di dalam rumah tangga tradisional China, sudah merupakan hal yang biasa bila suami memberikan semua gajinya kepada istrinya, karena sang istri yang mengatur pengeluaran keluarganya. Suatu keluarga mungkin merupakan satu keluarga patriat (patriarchal family) : dimana sang ayah dipertimbangkan sebagai anggota yang paling dominan. Sedangkan dalam suatu keluarga matriat (matriarchal family) : pihak wanita memainkan peran dominan, dan membuat banyak keputusan. Dalam equalitarian family, sang suami dan istri membagi secara seimbang dalam pengambilan keputusan.
A. Pengaruh dan pribadi dan kelompok acuan sebagai stategi pemasaran
Istilah kelompok acuan ( reference grup ) diperkenalkan pertama kali beberapa dasawarsa yang lalu oleh Hyman dan didefinisikan sebagai “ orang atau kelompok arang yang mempengaruhi secara bermakna perilaku individu. Kelompok acuan memberikan standar ( norma ) dan nilai yang dapat menjadi persfektif penntu mengenai bagaimana seseorang berfikir atau berperilaku.
Jenis-jenis kelompok acuan
Kelompok sosial dapat mengabil banyak bentuk, bergantung kepada tingkat hubungan timbale balik pribadi. Struktur, dan tujuan yang dimaksud. Klasifikasi yang diperkenalkan disini merefleksikan terminology standar, tetapi tidak ada kategori yang berdiri sendiri. Sebagai contoh, adalah mungkin bagi seseorang untuk menjadi bagian dari kelompok primer yang formal.
1. Primer versus Sekunder
- Kelompok primer pengaruh dan dampak terbesar biasanya digunakan oleh kelompok primer, yang didefinisikan sebagai agresi sosial yang cukup kecil untuk memungkinkan dan memudahkan interaksi bermuka ( face-to-face ) yang tak terbatas. Mereka ada karena “ kesukaan menarik kesukaan “. Ada kekohesifan dan partisipasi yang termotivasi.
- Kelompok sekunder jenis kelompok acuan yang memiliki interaksi berkemuka, tetapi lebih sporadic, kurang komprehensif, dan kurang berpengaruh dalam membentuk gagasan dan perilaku. Contoh : asosiasi pofesional, serikat pekerja, dan organisasi komunitas.
2. Aprirasi versus Disosiatif
- Kelompok aspirasi di dalam jenis kelompok acuan ini, terdapat suatu keinginan untuk menggunakan norma, nilai, dan perilaku orang lain. Kadang ada antisipasi penerimaan ke dalam keanggotaan dan motivasi untuk berperilaku sesuai dengannya, walaupun aspirasi keanggotaan tidak selalu ada.
- Kelompok disosiatif pengaruh juga dapat digunakan oleh orang lain ketika individu dimotivasi untuk menghindari asosiasi.
3. Formal versus Informal
- Kelompok formal dicirikan dengan daftar anggota yang didefinisikan dan sudah dikenal, dan organisasi serta struktur dikodifikasi secara tertulis. Contoh : gereja, badan persaudaraan, dan organisasi pelayanan komunitas
- Kelompok informal seperti yang diharapkan, kelompok yang mempunyai jauh lebih sedikit struktur dan mungkin didasarkan pada persahabatan atau asosiasi perguruan tinggi.
Tiga bentuk pengaruh kemompok acuan
1. Pengaruh Utilitarian ( Normatif ) yaitu pengaruh acuan yang dapat diekspresikan melalui tekanan untuk tunduk pada norma kelompok.
2. Pengaruh nilai ekspresif yaitu kelompok acuan juga dapat melaksanakan fungsi nilai ekspresif, dimana suatu kebutuhan akan hubungan psikologi dengan suatu kelompok.
3. Pengaruh informasi yaitu konsumen kerap menerima opini orang lain sewaktu memberikan bukti yang dapat dipercaya dan dibutuhkan realitas.
B. Model proses pengaruh pribadi, pemberi pengaruh ( the influential ) dan implikasi strategi pemasaran dari pengaruh pribadi
1. Teori menetes
Teori paling tua mengenai pengaruh pribadi menyatakan bahwa kerap berusaha menyamai perilaku rekan imbangan mereka dari kelas yang lebih tinggi.
2. Arus dua langkah
Terobosan bersejarah untuk masanya, sekarang ada banyak alas an untuk mempertanyakan keakuratannya.
3. Interaksi banyak tahap
Penelitian ekstensif mengenai penyebaran inovasi sebagian besar membatalkan keabsahan model arus dua langkah dengan memperlihatkan bawah baik pemberi pengaruh maupun pencari dipengaruhi oleh media massa.
Implikasi strategi pemasaran dari pengaruh pribadi
Pernyataan lisan yang positif dapat menjadi salah satu asset tersebar dari pemasar, sementara hal yang berlawanan dapat berlaku bila isinya negative. Pengaruh pribadi tentu saja tidak dapat langsung dikendalikan oleh perusahaan niaga, tetapi dapat distimulasi dan disalurkan dengan banyak cara. Caranya adalah sebagai berikut :
1. Memonitor isi penyataan lisan
2. kepercayaan tunggal akan komunikasi lisan
3. menggunakan pemberi pengaruh sebagai target pasar
4. menstimulasi komunikasi lisan
5. menciptakan pemberi pengaruh
C. Keluarga dan studi perilaku konsumen
Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku konsumen. Pentingnya keluarga timbul karena dua alasan.
1. banyak produk dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebgai unit keluarga. Contoh : jika pasangan baru membeli rumah barangkali mereka akan melibatkan anak, orang tua, nenek dan keluarga besar.
2. ketika embelian dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya. Contoh : pengaruh remaja mungkin pula besar sekali pada pembelian pakaian orang tua.
Rabu, 21 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar