Sabtu, 14 April 2012

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i ABSTRAK iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI vi BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Perumusan Masalah 1 1.3. Batasan Masalah 1 1.4. Tujuan Penelitian 2 1.5. Metodologi Penelitian 2 1.6. Sistematika Penulisan 2 BAB II : LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Studi Kelayakan Proyek 4 2.2 Pengertian Investasi 4 2.3. Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif 5 2.4.Pengertian arti Penting Cash Flow 5 2.5. Aspek – Aspek Studi Kelayakan 7 2.6 Metode – metode Penelitian Investasi 9 2.6.1. Metode Payback Period 9 2.6.2. Metode Net Present Value 9 2.6.3 Metode IRR 10 2.6.4 Metode MIRR 10 2.7 Pengertian Biaya 11 2.6 Keuntungan 12 STUDI KELAYAKAN USAHAUNTUK PENGEMBANGAN WARUNG INTERNET CV. LIMPAR SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat- Syarat Untuk Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Pada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini kebutuhan masyarakat akan informasi sangat meningkat, untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan sarana – sarana yang memadai dalam rangka pengiriman dan penerimaan informasi yang baik terutama dalam pelayanan jasa telekomunikasi Untuk melihat kelayakan usaha tersebut dapat diketahui dari berbagai aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh pemilik usaha tersebut, kita lihat satu persatu aspek-aspek tersebut yang pertama aspek pasar, apabila pasar atau konsumen yang akan menikmati produk jasa ini tidak begitu banyak berarti dilihat dari aspek pasar usaha ini tidak layak, yang kedua aspek teknis apabila tidak ada unsur-unsur teknis yang mendukung jalannya usaha ini tidak dapat berjalan dengan maksimal, aspek keuangan apakah modal yang diperlukan memenuhi target dan sumber-sumber dana yang ditaksirkan, aspek manajemen siapa yang melakukan masing-masing aspek tersebut, aspek hukum bagaimana bentuk legalitas perusahaan, apakah mempunyai izin usaha, aspek sosial bagaimana pengaruhnya kepada masyarakat sekitar proyek. Maka dari itu untuk mengetahui kelayakan usaha, maka penulis mencoba mengambil judul dari penelitian ini “ STUDI KELAYAKAN USAHA UNTUK PENGEMBANGAN WARUNG INTERNET CV. LIMPAR “. 1.2 Rumusan Masalah Apakah usaha warung internet CV. Limpar layak untuk dikembangkan? 1.3 Batasan Masalah Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah untuk proyek penambahan cabang warung internet CV.Limpar di Jl. KH. Mas Mansyur Tanah Abang, dengan menggunakan modal sendiri dan penilaian investasi menggunakan metode Payback Periode, NPV, IRR dan MIRR data yang diambil data pada tahun 2002. 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah investasi yang akan dilakukan dapat layak untuk direalisasikan atau tidak layak berdasarkan penilaian metode Payback Period, NPV, IRR dan MIRR. 1.5 Metodologi Penulisan Dalam pengumpulan data, keterangan dan informasi yang relevan, maka penulis melakukan riset dengan jalan : 1. Penelitian di Perpustakan Dilakukan dengan mencari datat-data yang diperlukan dan data lainnya sebagai landasan teoritis untuk menganalisa data yang diperoleh dilapangan. 2. Penelitian di Lapangan Penelitian ini dilakukan secara langsung terhadap obyeknya untuk mendapatkan data-data primer maupun data sekunder yang diperlukan untuk pembuatan Penelitian Ilmiah ini. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Proyek Pengertian studi kelayakan proyek di kemukakan oleh Suad Husnan dan Suwarsono;( 2000: 4 ) : “ Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek ( biasanya merupakan proyek investasi ) dilaksanakan dengan berhasil”. Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Dalam studi kelayakan tersebut hal-hal yang perlu diketahui adalah sebagai berikut : 1. Ruang lingkup perusahaan : Dalam bidang apa proyek akan beroperasi 2. Cara kegiatan proyek dilakukan : Proyek akan dijalankan sendiri atau dijalankan orang lain. 3. Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya seluruh proyek. 4. Sarana yang diperlukan oleh proyek : jalan raya, alat transpotasi. 5. Hasil kegiatan proyek tersebut, serta biaya-biaya yang ditanggungkan untuk memperoleh hasil tersebut. 6. Akibat-akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dari adanya proyek tersebut. 7. Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek. 2.2 Pengertian Investasi Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup independen. Menurut Soetanoe Kerto Negoro (1995: 15) mengatakan :“Investasi adalah setiap wahana dimana ditempatkan dengan memelihara atau menaikan nilai dan memberikan hasil (return) yang positif dimasa yang akan datang”. Dan menurut, Suad Husnan (1995 : 11) mengatakan “investasi adalah penanaman sumber daya untuk mendapatkan hasil dimasa yang akan datang“. 2.3 Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif Ada berbagai cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan yang didasarkan menurut katagori, sebagai berikut Bambang Rianto (1995: 121) : 1. Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah aus dengan yang baru. 2. Investasi dengan penambahan kapasitas, sering juga bersifat penggantian. 3. Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan produk baru disamping tetap memproduksi yang lama. 4. Investasi lain-lain, yaitu investasi yang tidak termasuk dalam tiga golongan diatas. 2.4 Pengertian Arti Penting Cash Flow Ada berbagai cara penilaian investasi adalah berdasarkan pada keuntngan yang dilaporkan didalam buku. Hal ini dikarenakan untuk dapat menghasilkan keuntungan tambahan kita mengetahui bahwa keuntungan uang dilaporkan didalam buku belum pasti dalam bentuk kas sehingga dengan demikian jumlah kas yang ada dalam perusahaan belum tentu sama dengan jumlah keuntungan yang dilaporkan didalam buku. Setiap usul pengeluaran modal ( Capital Expenditure ) selalu Mengandung dua aliran kas yaitu : 1. Aliran kas keluar netto yaitu : kas yang diperlukan untuk investasi baru. 2. Aliran kas masuk tahunan yaitu : sebagai hasil dari investasi baru tersebut atau sering disebut juga proceds. Dalam suatu penilaian investasi proyek cash flow merupakan suatu unsur penting. Dalam pengertian cash flow itu sendiri mengandung pengertian seperti yang diuraikan oleh Lukman Syamsudin;1993:45, yaitu :“ Untuk menilai alternatif capital expenditure maka sebagai dasar perhitungannya bukan jumlah keuntungan yang ditempatkan dalam laporan keuangan perusahaan akan jumlah cash flownya ”. Dari pendapat diatas tampak jelas bahwa untuk menilai suatu investasi proyek yang lebih relevan digunakan adalah Cash Flow, bukan jumlah keuntungan yang ditempatkan dalam laporan keuangan karena jumlah cash flow mampu menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya dan untuk mendapatkan aktiva yang diperlukan serta untuk mendapatkan keuntungan tambahan. Komponen aliran kas Pada dasarnya aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga ) yaitu ; 1. Aliran kas awal Dalam menentukan initial cash flow ini pola aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran investasi harus di identifikasi. 2. Operational cash flow Adalah aliran kas yang timbul selama operasi wartel tersebut. Penetuan estimasi tentang berapa besarnya operation cash flow setiap tahunnya adalah dengan menyesuaikan taksiran laba rugi yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi dan menambahkan dengan biaya-biaya yang sifatnya bukan tunai. 3. Terminal cash flow Pada umumnya terminal cash flow terdiri dari nilai residu investasi tersebut dan penggembalian modal kerja. Beberapa proyek masih mempunyai nilai sisa meskipun aktiva tetapnya sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi. 2.5 Aspek – Aspek Studi Kelayakan Untuk melakukan studi kelayakan, terlebih dahulu harus ditentukan aspek-aspek apa saja yang akan dipelajari. Meskipun belum ada kesepakatan tentang aspek apa saja yang perlu diteliti, tetapi pada umumnya penelitian akan dilakukan terhadap aspek-aspek pasar, teknis, keuangan, hukum, manajemen, dan aspek ekonomi dan sosial. Seperti yang telah disebutkan pada batasan masalah, penelitian ilmiah yang dilakukan dibatasi pada aspek keuangan dan aspek pasar dari studi kelayakan usaha CV. Limpar Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari tentang : 1. Permintaan, baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen, dan usia konsumen. 2. Penawaran, baik yang berasal dari lingkungan setempat, maupun yang berasal dari luar daerah misalnya. 3. Harga, dilakukan perbandingan dengan tempat-tempat percetakan lainnya . 4. Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan dipergunakan, “marketing mix”. 5. Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan. Aspek keuangan mempelajari berbagai faktor penting seperti: 1. Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja. 2. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan. Seberapa banyak dana yang berupa modal sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman jangka pendek, dan berapa yang jangka panjang. 3. Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasi. Termasuk disini estimasi tentang break event proyek tersebut. 4. Manfaat dan biaya dalam artian finansial, seperti “net present value”, “internal rate of return”, dan “payback period”. Estimasi terhadap resiko proyek, resiko dalam artian total, atau kalau mungkin yang hanya sistematis. Di sini di samping perlu ditaksir rugi/laba proyek tersebut, juga taksiran aliran kas diperlukan untuk menghitung profitabilitas finansial proyek tersebut. 5. Proyeksi keuangan. Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeki sumber dan penggunaan dana. Aspek Manajemen mempelajari hal – hal sebagai berikut : 1. Manajemen dalam masa pembangunan atau pengembangan proyek. Siapa pelaksana dari proyek tersebut? Dan bagaimana jadwal dari penyelesaian proyek tersebut? 2. Manajemen dalam operasi yang berkaitan dengan bentuk badan usaha yang dipilih, struktur organisasi, deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan, anggota direksi dan tenaga – tenaga kunci dan jumlah tenaga kerja yang akan dipekerjakan. Aspek hukum menganalisa tentang : 1. Bentuk badan usaha yang akan dipergunakan. 2. Jaminan – jaminan yang disediakan jika akan menggunakan sumber dana berupa pinjaman. Aspek ekonomi dan sosial meliputi penelitian tentang : 1. Pengaruh proyek terhadap peningkatan penghasilan negara. 2. Pengaruh proyek atau bisnis terhadap pendapatan dan penghematan devisa. 3. Pengaruh proyek terhadap industri lain, seperti supply bagi industri lain dan pasar bagi hasil produksi. 4. Aspek yang bersifat sosial seperti semakin ramainnya daerah tersebut, lalu lintas yang semakin ramai, penerangan listrik, dan lain sebagainya. Aspek sosial merupakan manfaat dan pengorbanan sosial yang dialami oleh masyarakat sekitar proyek atau bisnis tersebut didirikan. 2.6 Metode - Metode Penilaian Investasi Dalam menjalankan proyek akan penggunaan investasi pada umumnya menggunakan metode–metode penilaian investasi yang diantaranya adalah penggunaan metode : 1. Metode Payback periode Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tetapi satuan waktu (bulan, tahun dsb). Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan maka proyek ini dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama proyek di tolak atau tidak diterima . Problema utama dari metode ini adalah sulitnya menentukan periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding kelemahan-kelemahan lainnya adalah: a. Diabaikannya nilai waktu uang b. Diabaikanya aliran kas setelah periode payback Rumus : Investasi Bersih Payback Period = Arus kas bersih tahunan 2. Metode Net Present Value Metode ini menghitung selisih nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar dari nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan menguntungkan sehingga diterima, sedangkan apabila lebih kecil (NPV negatif), proyek ditolak karena nilainya tidak menguntungkan. Secara formal metode ini dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut : N.P.V = Io AT ( 1 + K )n Keterangan : Io = Modal Dasar At = Arus kas bersih K = Tingkat keuntungan minimal yamg diterima investor 3. Metode Internal Rate return (IRR) IRR dapat diidentifikasi sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proced yang diharapkan akan diterima sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal. Pada dasarnya IRR harus dicari dengan cara trial & error. Rumus : n At  = 0 t = 0 ( 1 + r ) n Keterangan : r = Tingkat bunga At = cash flow untuk periode t n = Periode yang terakhir dari cash flow yang diharapkan 4. MIRR ( Modified Internal Rate of Return) Metode Modified Internal Rate Of Return, disingkat MIRR, adalah metode yang memodifikasi metode IRR. MIRR adalah discount rate yang menyebabkan present value pengeluaran kas sama dengan nilai akhir akhir kas yang akan terjadi ( terminal value ) yang dihasilkan oleh suatu proyek investasi. Nilai akhir yang akan terjadi dihitung dengan cara mencari nilai mendatang ( future Value ), aliran kas masuk di akhir umur ekonomis suatu proyek dengan menggunakan biaya modal sebagai faktor pengali atau pengganda. Rumusan dari Metode Modified Internal Rate of Return (MIRR), adalah : n ∑ ( CIF t ) ( 1 + k ) n-t t=1 PV Biaya = ( 1 + MIRR ) n MIRR mempunyai kelebihan dibandingkan dengan IRR, karena MIRR mengasumsikan bahwa aliran kas proyek diinvestasikan kembali ( reinvestment ) dengan menggunakan biaya modal. Disamping itu, MIRR dapat juga menghindari IRR ganda ( multiple ) yang terjadi pada metode IRR. 2.7 Pengertian Biaya Dalam membicarakan masalah biaya, J.M Clerk menganut konsep yang berpatokan pada biaya yang berbeda untuk tujuan yang berlainan. Konsep ini merupakan dasar yang baik sekali karena tidak ada satu konsep biaya yang memenuhi berbagai macam tujuan. Jadi dalam membahas masalah biaya harus melihat tujuan yang hendak dicapai. Dan menggunakan dasar yang sesuai dengan tujuan tersebut. Maka tidak mengherankan jika banyak macam definisi tentang biaya diantaranya menyatakan bahwa “ Cost adalah yang terlebih dahulu diukur dalam uang yang dikeluarkan atau yang potensial akan dikeluarkan untuk mencapai tujuan tertentu “. Mulyadi (1993: 5) memberikan definisi bahwa biaya adalah :“ Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dengan satuan uang, yang telah terjadi untuk mencapai tujuan tertentu”. Dari pengertian tersebut maka pengorbanan ekonomis dapat dibedakan menjadi : 1. pengorbanan yang telah terjadi 2. pengorbanan yang mungkin terjadi Tujuan dari analisa biaya adalah memberikan informasi biaya untuk kepentingan manajemen guna membantu dalam mengelola usaha. Cara penggolongan biaya-biaya terdapat beberapa macam cara diantaranya : 1. penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran 2. penggolongan biaya atas dasar fungsi-fungsi pokok dalam badan usaha 3. penggolongan atas dasar hubungan biaya dengan sesuatu yang di biayai 4. penggolongan atas dasar jangka waktu manfaatnya 5. penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. 2.8 Keuntungan Secara umum keuntungan adalah tingkat selisih antara total penghasilan dengan total biaya yang dikeluarkan. Namun seperti yang diamati oleh “ Drucker (1995:97) “ bahwa keuntungan adalah hasil sampingan dari usaha yang baik dan bukan merupakan tujuan moral dari suatu usaha “. Selain itu untuk bisa mendapatkan laba pihak pengelola juga dituntut untuk melakukan perencanaan yang tepat dengan mencari tempat-tempat atau lokasi yang mungkin untuk memperoleh laba. BAB III KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Dari pembahasan sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari tingkat pendapatan yang diperoleh oleh wartel LIMPAR selama 1 tahun yaitu sekitar Rp 102.000.000,- dengan jumlah biaya variabel sebesar Rp 44.640.000 dan biaya tetap Rp 8.400.000,- dengan laba bersih setelah dikurangi pajak maka yang di dapat dalam waktu 1 ( satu ) tahun adalah sekitar Rp 39.657.600,- 2. Berdasarkan metode – metode penilaian dalam studi kelayakan maka didapatkan hasil sebagai berikut : a. Berdasarkan metode Payback Period pengembalian modal dalam kurun waktu 9.8 bulan. b. Berdasarkan metode Net Present Value yang bernilai positif yaitu sebesar Rp 2.034.869.- c. Dengan metode I.R.R sebesar 22,7 % dimana I.R.R-nya lebih besar daripada tingkat suku bunga yang telah di tetapkan sebesar 15 %. d. Dari MIRR suku bunga yang di dapat sebesar 40,54% Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas maka investasi pendirian cabang warnet LIMPAR ini dapat direalisasikan atau layak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini banyak perusahaan saling berlomba untuk mendapatkan konsumen agar membeli produk yang dihasilkan..Perusahaan yang tidak mencapai sasaranya banyak disebabkan oleh kurang tepatnya strategi pemasaran yang digunakanya. Berhasil atau tidaknya perusahaan sangat ditentukan bagaimana cara yang dikembangkan oleh perusahaan untuk dapat bersaing dalam merebut konsumen dalam penerapan strategi pemasaran yang efektif. Apabila strategi yang tidak dapat dilaksanakan dengan baik maka pelaksanaan yang baik pun tidak memberikan hasil yang memuaskan seperti yang kita harapkan. Penentuan strategi ini sangat erat hubunganya dengan tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan serta sangat menentukan dalam pemilihan taktik yang digunakan untuk melaksanakan strategi pemasaran tersebut agar tujuan perusahaan tercapai. Secara umum tujuan dari perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimum sehingga perusahaan dapat terus berkembang. Pernerapan strategi pemasaran dalam perusahaan sangat berpengaruh dalam kinerja perusahaan yang bersangkutan, sebab dalam penerapanya posisi perusahaan dipasar potensial sangat dipengaruhi oleh berhasil atau tidaknya strategi pemasaran yang digunakan. Hal ini juga merupakan sumber dana bagi kelangsungan hidup perusahaan untuk terus berkembang baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan yang bermutu tinggi dengan harga yang sama dengan pesaingnya tidak diragukan lagi untuk mengalahkan pesaingnya yang kurang berorientasi pada pelayanan. Bila perusahaan jasa tersebut mengalami perubahaan di bidang harga maka secara langsung perusahaan tersebut memberitahukan perubahaan itu kepada klien-klienya. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis ingin mengetahui lebih lanjut sejauh mana strategi pemasaran dalam meningkatkan dan memajukan usaha khusunya pada PT.COLUMBIA yang kan dibahas dalam bentuk penulisan ilmiah dengan judul :“ STRATEGI PEMASARAN DALAM USAHA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN soto ayam” 1.2Rumusan Masalah dan Batasan Masalah Bahwa strategi pemasaran suatu perusahaan perlu dikaji mengingatmasalah perusahaan sangat menentukan kelangsungan perusahaan yaitu: 1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilaksanakan oleh PT.COLUMBIA 2. Sejauh manakah peranan strategi pemasaran terhadap volume penjualan. Demikianlah penulis menetapkan perumusan masalah dengan tujuan agar dalam usaha pemecahannya nanti dapat lebih jelas dan singkat. Ruang lingkup penelitian penulis lakukan terbatas dengan menggunakan data pada tahun 2000. dengan penyajian informasi strategi pemasaran produk pada PT.COLUMBIA yang meliputi 4P,yaitu: Produk,Harga,Saluran distribusi dan strategi promosi dalam meningkatkan usahanya. 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan dari penelitian karya ilmiah ini adalah untuk mengumpulkan data-data sebagai bahan penulisan ilmiah, yaitu : 1. Untuk mengetahui strategi pemesaran yang digunakan PT.COLUMBIA. 2. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan strategi pemasaran dalam usaha meningkatkan volume penjualan yang diterapkan oleh PT. COLUMBIA 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh strategi pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan 1.3 Metode Penulisan Dalam pengumpulan data untuk penyusunan penulisan ilmiah penulis menggunakan cara sebagai berikut: 1. Studi kepustakaan Yang meliputi daftar bacaan yang menjadi sumber inspirasi dalam melakukan penulisan ini. Cara ini dilakukan dengan tujuan untuk memperdalam teori yang ada kaitanya dengan pokok-pokok pembahasan dan permasalahan dalam penelitian ini yaitu dengan membaca buku,majalah, dan sebagainya. 2. Studi Lapangan Dalam hal ini penulis mengadakan penelitian langsung di PT.COLUMBIA adapun teknik pengumpulan data yang digunakan : a. Wawancara,ini diperlukan dalam rangka melengkapi data dengan mengajukan pertanyaan kepada Manajer Pemasaran dan Karyawan PT.COLUMBIA. b. Observasi,yaitu pengamatan secara langsung untuk melengkapi data yang dibutuhkan terhadap objek penelitian

penulisan ilimiah

PENULISAN ILMIAH

1.Pengertian Penulisan Ilmiah
Penulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Dari pengertian tersebut secara awal kita dapat mengenal salah satu ciri khas karya ilmiah adalah lewat bentuknya yakni tertulis, baik di buku, jurnal, majalah, surat kabar, maupun yang tersebar di internet, di samping ciri lain yang mesti dipenuhi dalam sebuah karya ilmiah.

1. Macam Karya Tulis Ilmiah

Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
• MAKALAH
Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil penelitian atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa.
• SKRIPSI
Skripsi, adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau kajian pustaka dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana.
• TESIS
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis.
• DISERTASI
Disertasi, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah.
• ARTIKEL
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya (KBBI 2002: 66). Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas (Tartono 2005: 84).
Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita atau “karkhas” (Pranata 2002: 120).
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya
• ESAI
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
• OPINI
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian.
• FIKSI
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.
Di Perguruan Tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skrispsi (tugas akhir). Yang disebut terakhir umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari.

Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian.
• • FIKSI
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.
Di Perguruan Tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skrispsi (tugas akhir). Yang disebut terakhir umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari.

PENULISAN ILMIAH

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA
PENULISAN ILMIAH

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Perumusan Masalah 1
1.3. Batasan Masalah 1
1.4. Tujuan Penelitian 2
1.5. Metodologi Penelitian 2
1.6. Sistematika Penulisan 2
BAB II : LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Studi Kelayakan Proyek 4
2.2 Pengertian Investasi 4
2.3. Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif 5
2.4.Pengertian arti Penting Cash Flow 5
2.5. Aspek – Aspek Studi Kelayakan 7
2.6 Metode – metode Penelitian Investasi 9
2.6.1. Metode Payback Period 9
2.6.2. Metode Net Present Value 9
2.6.3 Metode IRR 10
2.6.4 Metode MIRR 10
2.7 Pengertian Biaya 11
2.6 Keuntungan 12

STUDI KELAYAKAN USAHAUNTUK PENGEMBANGAN WARUNG INTERNET
CV. LIMPAR

SEMINAR PENULISAN ILMIAH
Diajukan Guna Melengkapi Syarat- Syarat Untuk Mencapai Gelar Setara
Sarjana Muda Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini kebutuhan masyarakat akan informasi sangat meningkat, untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan sarana – sarana yang memadai dalam rangka pengiriman dan penerimaan informasi yang baik terutama dalam pelayanan jasa telekomunikasi Untuk melihat kelayakan usaha tersebut dapat diketahui dari berbagai aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh pemilik usaha tersebut, kita lihat satu persatu aspek-aspek tersebut yang pertama aspek pasar, apabila pasar atau konsumen yang akan menikmati produk jasa ini tidak begitu banyak berarti dilihat dari aspek pasar usaha ini tidak layak, yang kedua aspek teknis apabila tidak ada unsur-unsur teknis yang mendukung jalannya usaha ini tidak dapat berjalan dengan maksimal, aspek keuangan apakah modal yang diperlukan memenuhi target dan sumber-sumber dana yang ditaksirkan, aspek manajemen siapa yang melakukan masing-masing aspek tersebut, aspek hukum bagaimana bentuk legalitas perusahaan, apakah mempunyai izin usaha, aspek sosial bagaimana pengaruhnya kepada masyarakat sekitar proyek.
Maka dari itu untuk mengetahui kelayakan usaha, maka penulis mencoba mengambil judul dari penelitian ini “ STUDI KELAYAKAN USAHA UNTUK PENGEMBANGAN WARUNG INTERNET CV. LIMPAR “.

1.2 Rumusan Masalah
Apakah usaha warung internet CV. Limpar layak untuk dikembangkan?

1.3 Batasan Masalah
Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah untuk proyek penambahan cabang warung internet CV.Limpar di Jl. KH. Mas Mansyur Tanah Abang, dengan menggunakan modal sendiri dan penilaian investasi menggunakan metode Payback Periode, NPV, IRR dan MIRR data yang diambil data pada tahun 2002.

1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah investasi yang akan dilakukan dapat layak untuk direalisasikan atau tidak layak berdasarkan penilaian metode Payback Period, NPV, IRR dan MIRR.

1.5 Metodologi Penulisan
Dalam pengumpulan data, keterangan dan informasi yang relevan, maka penulis melakukan riset dengan jalan :

1. Penelitian di Perpustakan
Dilakukan dengan mencari datat-data yang diperlukan dan data lainnya sebagai landasan teoritis untuk menganalisa data yang diperoleh dilapangan.
2. Penelitian di Lapangan
Penelitian ini dilakukan secara langsung terhadap obyeknya untuk mendapatkan data-data primer maupun data sekunder yang diperlukan untuk pembuatan Penelitian Ilmiah ini.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Studi Kelayakan Proyek
Pengertian studi kelayakan proyek di kemukakan oleh Suad Husnan dan Suwarsono;( 2000: 4 ) : “ Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek ( biasanya merupakan proyek investasi ) dilaksanakan dengan berhasil”. Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Dalam studi kelayakan tersebut hal-hal yang perlu diketahui adalah sebagai berikut :
1. Ruang lingkup perusahaan : Dalam bidang apa proyek akan beroperasi
2. Cara kegiatan proyek dilakukan : Proyek akan dijalankan sendiri atau dijalankan orang lain.
3. Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya seluruh proyek.
4. Sarana yang diperlukan oleh proyek : jalan raya, alat transpotasi.
5. Hasil kegiatan proyek tersebut, serta biaya-biaya yang ditanggungkan untuk memperoleh hasil tersebut.
6. Akibat-akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dari adanya proyek tersebut.
7. Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek.

2.2 Pengertian Investasi
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup independen.
Menurut Soetanoe Kerto Negoro (1995: 15) mengatakan :“Investasi adalah setiap wahana dimana ditempatkan dengan memelihara atau menaikan nilai dan memberikan hasil (return) yang positif dimasa yang akan datang”. Dan menurut, Suad Husnan (1995 : 11) mengatakan “investasi adalah penanaman sumber daya untuk mendapatkan hasil dimasa yang akan datang“.

2.3 Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif
Ada berbagai cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan yang didasarkan menurut katagori, sebagai berikut Bambang Rianto (1995: 121) :
1. Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah aus dengan yang baru.
2. Investasi dengan penambahan kapasitas, sering juga bersifat penggantian.
3. Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan produk baru disamping tetap memproduksi yang lama.
4. Investasi lain-lain, yaitu investasi yang tidak termasuk dalam tiga golongan diatas.

2.4 Pengertian Arti Penting Cash Flow
Ada berbagai cara penilaian investasi adalah berdasarkan pada keuntngan yang dilaporkan didalam buku. Hal ini dikarenakan untuk dapat menghasilkan keuntungan tambahan kita mengetahui bahwa keuntungan uang dilaporkan didalam buku belum pasti dalam bentuk kas sehingga dengan demikian jumlah kas yang ada dalam perusahaan belum tentu sama dengan jumlah keuntungan yang dilaporkan didalam buku.
Setiap usul pengeluaran modal ( Capital Expenditure ) selalu Mengandung dua aliran kas yaitu :
1. Aliran kas keluar netto yaitu : kas yang diperlukan untuk investasi baru.
2. Aliran kas masuk tahunan yaitu : sebagai hasil dari investasi baru tersebut atau sering disebut juga proceds.
Dalam suatu penilaian investasi proyek cash flow merupakan suatu unsur penting. Dalam pengertian cash flow itu sendiri mengandung pengertian seperti yang diuraikan oleh Lukman Syamsudin;1993:45, yaitu :“ Untuk menilai alternatif capital expenditure maka sebagai dasar perhitungannya bukan jumlah keuntungan yang ditempatkan dalam laporan keuangan perusahaan akan jumlah cash flownya ”.
Dari pendapat diatas tampak jelas bahwa untuk menilai suatu investasi proyek yang lebih relevan digunakan adalah Cash Flow, bukan jumlah keuntungan yang ditempatkan dalam laporan keuangan karena jumlah cash flow mampu menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya dan untuk mendapatkan aktiva yang diperlukan serta untuk mendapatkan keuntungan tambahan.

Komponen aliran kas
Pada dasarnya aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga ) yaitu ;
1. Aliran kas awal
Dalam menentukan initial cash flow ini pola aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran investasi harus di identifikasi.
2. Operational cash flow
Adalah aliran kas yang timbul selama operasi wartel tersebut. Penetuan estimasi tentang berapa besarnya operation cash flow setiap tahunnya adalah dengan menyesuaikan taksiran laba rugi yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi dan menambahkan dengan biaya-biaya yang sifatnya bukan tunai.
3. Terminal cash flow
Pada umumnya terminal cash flow terdiri dari nilai residu investasi tersebut dan penggembalian modal kerja. Beberapa proyek masih mempunyai nilai sisa meskipun aktiva tetapnya sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi.
2.5 Aspek – Aspek Studi Kelayakan

Untuk melakukan studi kelayakan, terlebih dahulu harus ditentukan aspek-aspek apa saja yang akan dipelajari. Meskipun belum ada kesepakatan tentang aspek apa saja yang perlu diteliti, tetapi pada umumnya penelitian akan dilakukan terhadap aspek-aspek pasar, teknis, keuangan, hukum, manajemen, dan aspek ekonomi dan sosial.
Seperti yang telah disebutkan pada batasan masalah, penelitian ilmiah yang dilakukan dibatasi pada aspek keuangan dan aspek pasar dari studi kelayakan usaha CV. Limpar
Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari tentang :
1. Permintaan, baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen, dan usia konsumen.
2. Penawaran, baik yang berasal dari lingkungan setempat, maupun yang berasal dari luar daerah misalnya.
3. Harga, dilakukan perbandingan dengan tempat-tempat percetakan lainnya .
4. Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan dipergunakan, “marketing mix”.
5. Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan.
Aspek keuangan mempelajari berbagai faktor penting seperti:
1. Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja.
2. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan. Seberapa banyak dana yang berupa modal sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman jangka pendek, dan berapa yang jangka panjang.
3. Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasi. Termasuk disini estimasi tentang break event proyek tersebut.
4. Manfaat dan biaya dalam artian finansial, seperti “net present value”, “internal rate of return”, dan “payback period”. Estimasi terhadap resiko proyek, resiko dalam artian total, atau kalau mungkin yang hanya sistematis. Di sini di samping perlu ditaksir rugi/laba proyek tersebut, juga taksiran aliran kas diperlukan untuk menghitung profitabilitas finansial proyek tersebut.
5. Proyeksi keuangan. Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeki sumber dan penggunaan dana.
Aspek Manajemen mempelajari hal – hal sebagai berikut :
1. Manajemen dalam masa pembangunan atau pengembangan proyek. Siapa pelaksana dari proyek tersebut? Dan bagaimana jadwal dari penyelesaian proyek tersebut?
2. Manajemen dalam operasi yang berkaitan dengan bentuk badan usaha yang dipilih, struktur organisasi, deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan, anggota direksi dan tenaga – tenaga kunci dan jumlah tenaga kerja yang akan dipekerjakan.
Aspek hukum menganalisa tentang :
1. Bentuk badan usaha yang akan dipergunakan.
2. Jaminan – jaminan yang disediakan jika akan menggunakan sumber dana berupa pinjaman.
Aspek ekonomi dan sosial meliputi penelitian tentang :
1. Pengaruh proyek terhadap peningkatan penghasilan negara.
2. Pengaruh proyek atau bisnis terhadap pendapatan dan penghematan devisa.
3. Pengaruh proyek terhadap industri lain, seperti supply bagi industri lain dan pasar bagi hasil produksi.
4. Aspek yang bersifat sosial seperti semakin ramainnya daerah tersebut, lalu lintas yang semakin ramai, penerangan listrik, dan lain sebagainya. Aspek sosial merupakan manfaat dan pengorbanan sosial yang dialami oleh masyarakat sekitar proyek atau bisnis tersebut didirikan.




2.6 Metode - Metode Penilaian Investasi
Dalam menjalankan proyek akan penggunaan investasi pada umumnya menggunakan metode–metode penilaian investasi yang diantaranya adalah penggunaan metode :
1. Metode Payback periode
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tetapi satuan waktu (bulan, tahun dsb). Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan maka proyek ini dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama proyek di tolak atau tidak diterima .
Problema utama dari metode ini adalah sulitnya menentukan periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding kelemahan-kelemahan lainnya adalah:
a. Diabaikannya nilai waktu uang
b. Diabaikanya aliran kas setelah periode payback
Rumus :
Investasi Bersih
Payback Period =
Arus kas bersih tahunan
2. Metode Net Present Value
Metode ini menghitung selisih nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar dari nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan menguntungkan sehingga diterima, sedangkan apabila lebih kecil (NPV negatif), proyek ditolak karena nilainya tidak menguntungkan. Secara formal metode ini dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :
N.P.V = Io AT
( 1 + K )n
Keterangan :
Io = Modal Dasar
At = Arus kas bersih
K = Tingkat keuntungan minimal yamg diterima investor

3. Metode Internal Rate return (IRR)
IRR dapat diidentifikasi sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proced yang diharapkan akan diterima sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal. Pada dasarnya IRR harus dicari dengan cara trial & error.
Rumus :

n At
 = 0
t = 0 ( 1 + r ) n


Keterangan :
r = Tingkat bunga
At = cash flow untuk periode t
n = Periode yang terakhir dari cash flow yang diharapkan
4. MIRR ( Modified Internal Rate of Return)
Metode Modified Internal Rate Of Return, disingkat MIRR, adalah metode yang memodifikasi metode IRR. MIRR adalah discount rate yang menyebabkan present value pengeluaran kas sama dengan nilai akhir akhir kas yang akan terjadi ( terminal value ) yang dihasilkan oleh suatu proyek investasi. Nilai akhir yang akan terjadi dihitung dengan cara mencari nilai mendatang ( future Value ), aliran kas masuk di akhir umur ekonomis suatu proyek dengan menggunakan biaya modal sebagai faktor pengali atau pengganda.



Rumusan dari Metode Modified Internal Rate of Return (MIRR), adalah :

n
∑ ( CIF t ) ( 1 + k ) n-t
t=1
PV Biaya =
( 1 + MIRR ) n

MIRR mempunyai kelebihan dibandingkan dengan IRR, karena MIRR mengasumsikan bahwa aliran kas proyek diinvestasikan kembali ( reinvestment ) dengan menggunakan biaya modal. Disamping itu, MIRR dapat juga menghindari IRR ganda ( multiple ) yang terjadi pada metode IRR.

2.7 Pengertian Biaya
Dalam membicarakan masalah biaya, J.M Clerk menganut konsep yang berpatokan pada biaya yang berbeda untuk tujuan yang berlainan. Konsep ini merupakan dasar yang baik sekali karena tidak ada satu konsep biaya yang memenuhi berbagai macam tujuan. Jadi dalam membahas masalah biaya harus melihat tujuan yang hendak dicapai. Dan menggunakan dasar yang sesuai dengan tujuan tersebut.
Maka tidak mengherankan jika banyak macam definisi tentang biaya diantaranya menyatakan bahwa “ Cost adalah yang terlebih dahulu diukur dalam uang yang dikeluarkan atau yang potensial akan dikeluarkan untuk mencapai tujuan tertentu “.
Mulyadi (1993: 5) memberikan definisi bahwa biaya adalah :“ Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dengan satuan uang, yang telah terjadi untuk mencapai tujuan tertentu”.
Dari pengertian tersebut maka pengorbanan ekonomis dapat dibedakan menjadi :
1. pengorbanan yang telah terjadi
2. pengorbanan yang mungkin terjadi
Tujuan dari analisa biaya adalah memberikan informasi biaya untuk kepentingan manajemen guna membantu dalam mengelola usaha. Cara penggolongan biaya-biaya terdapat beberapa macam cara diantaranya :
1. penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran
2. penggolongan biaya atas dasar fungsi-fungsi pokok dalam badan usaha
3. penggolongan atas dasar hubungan biaya dengan sesuatu yang di biayai
4. penggolongan atas dasar jangka waktu manfaatnya
5. penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.

2.8 Keuntungan
Secara umum keuntungan adalah tingkat selisih antara total penghasilan dengan total biaya yang dikeluarkan. Namun seperti yang diamati oleh “ Drucker (1995:97) “ bahwa keuntungan adalah hasil sampingan dari usaha yang baik dan bukan merupakan tujuan moral dari suatu usaha “.
Selain itu untuk bisa mendapatkan laba pihak pengelola juga dituntut untuk melakukan perencanaan yang tepat dengan mencari tempat-tempat atau lokasi yang mungkin untuk memperoleh laba.
BAB III
KESIMPULAN


5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari tingkat pendapatan yang diperoleh oleh wartel LIMPAR selama 1 tahun yaitu sekitar Rp 102.000.000,- dengan jumlah biaya variabel sebesar Rp 44.640.000 dan biaya tetap Rp 8.400.000,- dengan laba bersih setelah dikurangi pajak maka yang di dapat dalam waktu 1 ( satu ) tahun adalah sekitar Rp 39.657.600,-
2. Berdasarkan metode – metode penilaian dalam studi kelayakan maka didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Berdasarkan metode Payback Period pengembalian modal dalam kurun waktu 9.8 bulan.
b. Berdasarkan metode Net Present Value yang bernilai positif yaitu sebesar Rp 2.034.869.-
c. Dengan metode I.R.R sebesar 22,7 % dimana I.R.R-nya lebih besar daripada tingkat suku bunga yang telah di tetapkan sebesar 15 %.
d. Dari MIRR suku bunga yang di dapat sebesar 40,54%
Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas maka investasi pendirian cabang warnet LIMPAR ini dapat direalisasikan atau layak.

Senin, 02 April 2012

penalaran deduktif dan induktif

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
∴ Jika dipanaskan, logam memuai.
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
∴ Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
PENGERTIAN DARI PENALARAN DEDUKSI DAN INDUKSI
PENALARAN DEDUKSI
Penalaran deduksi didasarkan pada penarikan kesimpulan yang bertolak dari hal yang umum. Dalam karangan penerapan penalaran deduktif ini tampak pada pernyataan umum yang dituangkan dalam kalimat utama yang kemudian menuju pada beberapa kalimat penjelas.
1. Silogisme Kategorial
Silogisme Katagorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh :
My : Semua mahluk hidup membutuhkan udara.
Mn : Hewan adalah mahluk hidup .
K : Hewan membutuhkan udara.
2. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
My : Ular berada di dalam kandang atau di luar kandang.
Mn : Ular berada di luar kandang.
K : Jadi, ular tidak berada di dalam kandang.
3. Silogisme Hipotesa
Silogisme hipotesis yaitu silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My : jika tidak ada uang, manusia sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Mn : Uang tidak ada.
PENALARAN INDUKSI

Induksi atau penalaran induktif adalah penalaran dari kasus-kasus partikular menuju pada kesimpulan umum.

1. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum
Contoh :
•Steven Gerrard adalah bintang sepakbola, dan ia berparas tampan.
• Daniel Agger adalah bintang sepakbola, dan ia berparas tampan.
Generalisasi : Semua bintang sepakbola berparas tampan.
Pernyataan “semua bintang sepakbola berparas tampan” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Ronaldinho juga bintang sepakbola, tetapi ia tidak berparas tampan.
2. Hipotesa dan Teori

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti.Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan/ menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.
Pernyataan hubungan antara variabel, sebagaimana dirumuskan dalam hipotesis, merupakan hanya merupakan dugaan sementara atas suatu masalah yang didasarkan pada hubungan yang telah dijelaskan dalam kerangka teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian. Sebab, teori yang tepat akan menghasilkan hipotesis yang tepat untuk digunakan sebagai jawaban sementara atas masalah yang diteliti atau dipelajari dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif peneliti menguji suatu teori. Untuk meguji teori tersebut, peneliti menguji hipotesis yang diturunkan dari teori.
Agar teori yang digunakan sebagai dasar penyusunan hipotesis dapat diamati dan diukur dalam kenyataan sebenarnya, teori tersebut harus dijabarkan ke dalam bentuk yang nyata yang dapat diamati dan diukur. Cara yang umum digunakan ialah melalui proses operasionalisasi, yaitu menurunkan tingkat keabstrakan suatu teori menjadi tingkat yang lebih konkret yang menunjuk fenomena empiris atau ke dalam bentuk proposisi yang dapat diamati atau dapat diukur. Proposisi yang dapat diukur atau diamati adalah proposisi yang menyatakan hubungan antar-variabel. Proposisi seperti inilah yang disebut sebagai hipotesis

3. Analogi
Analogi adalah cara bernalar dengan membandingkan dua hal yang memiliki sifat sama. Cara ini didsarkan asumsi bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, maka akan ada persamaan pula dalam bidang lain.
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
Contoh :
• Pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
pengertian proposal yaitu penalaran deduktif dan pengetahuan baru yang bersifat umum dalam hal ini penalaran induktif me yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian benar orang menyimpulkan sebuah proposisi baru a faktor faktor penalarephe s blog dalam suatu portofolio dimana proyek baru yang pengertian penalaran deduktif dll tugas b indonesia "Blog Baru Pengertian Penalaran Deduktif"
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis(antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi(consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.


Penalaran induktif adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. Penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa.
Penalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat, untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.
Penalaran induksi seringkali dikaitkan dengan sebuah korelasi atau hubungan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap dua buah kejadian yang berbeda. Hasil-hasil kesimpulan secara induksi juga dikaitkan dengan kausalitas sebuah kejadian. Karena sedemikian sering kejadian A diikuti oleh kejadian B, maka diambil kesimpulan bahwa kejadian A merupakan penyebab kejadian B.
Penalaran induktif memang membantu kita dalam memahami, memprediksi, dan mengontrol sesuatu. Namun tidak semua hal bisa dipercaya dengan melakukan penalaran induktif. Penalaran induktif sekarang ini masih sering digunakan sebagai salah satu pengetahuan yang “ilmiah” dalam persoalan-persoalan kehidupan. Baik itu kesehatan, biologi, psikologi dan sebagainya. Contoh nyata dari aplikasi penalaran induktif adalah penelitian-penelitian yang bersifat statistikal yang mendasarkan pada sampel-sampel.