Sabtu, 14 April 2012

PENULISAN ILMIAH

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA
PENULISAN ILMIAH

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Perumusan Masalah 1
1.3. Batasan Masalah 1
1.4. Tujuan Penelitian 2
1.5. Metodologi Penelitian 2
1.6. Sistematika Penulisan 2
BAB II : LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Studi Kelayakan Proyek 4
2.2 Pengertian Investasi 4
2.3. Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif 5
2.4.Pengertian arti Penting Cash Flow 5
2.5. Aspek – Aspek Studi Kelayakan 7
2.6 Metode – metode Penelitian Investasi 9
2.6.1. Metode Payback Period 9
2.6.2. Metode Net Present Value 9
2.6.3 Metode IRR 10
2.6.4 Metode MIRR 10
2.7 Pengertian Biaya 11
2.6 Keuntungan 12

STUDI KELAYAKAN USAHAUNTUK PENGEMBANGAN WARUNG INTERNET
CV. LIMPAR

SEMINAR PENULISAN ILMIAH
Diajukan Guna Melengkapi Syarat- Syarat Untuk Mencapai Gelar Setara
Sarjana Muda Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini kebutuhan masyarakat akan informasi sangat meningkat, untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan sarana – sarana yang memadai dalam rangka pengiriman dan penerimaan informasi yang baik terutama dalam pelayanan jasa telekomunikasi Untuk melihat kelayakan usaha tersebut dapat diketahui dari berbagai aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh pemilik usaha tersebut, kita lihat satu persatu aspek-aspek tersebut yang pertama aspek pasar, apabila pasar atau konsumen yang akan menikmati produk jasa ini tidak begitu banyak berarti dilihat dari aspek pasar usaha ini tidak layak, yang kedua aspek teknis apabila tidak ada unsur-unsur teknis yang mendukung jalannya usaha ini tidak dapat berjalan dengan maksimal, aspek keuangan apakah modal yang diperlukan memenuhi target dan sumber-sumber dana yang ditaksirkan, aspek manajemen siapa yang melakukan masing-masing aspek tersebut, aspek hukum bagaimana bentuk legalitas perusahaan, apakah mempunyai izin usaha, aspek sosial bagaimana pengaruhnya kepada masyarakat sekitar proyek.
Maka dari itu untuk mengetahui kelayakan usaha, maka penulis mencoba mengambil judul dari penelitian ini “ STUDI KELAYAKAN USAHA UNTUK PENGEMBANGAN WARUNG INTERNET CV. LIMPAR “.

1.2 Rumusan Masalah
Apakah usaha warung internet CV. Limpar layak untuk dikembangkan?

1.3 Batasan Masalah
Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah untuk proyek penambahan cabang warung internet CV.Limpar di Jl. KH. Mas Mansyur Tanah Abang, dengan menggunakan modal sendiri dan penilaian investasi menggunakan metode Payback Periode, NPV, IRR dan MIRR data yang diambil data pada tahun 2002.

1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah investasi yang akan dilakukan dapat layak untuk direalisasikan atau tidak layak berdasarkan penilaian metode Payback Period, NPV, IRR dan MIRR.

1.5 Metodologi Penulisan
Dalam pengumpulan data, keterangan dan informasi yang relevan, maka penulis melakukan riset dengan jalan :

1. Penelitian di Perpustakan
Dilakukan dengan mencari datat-data yang diperlukan dan data lainnya sebagai landasan teoritis untuk menganalisa data yang diperoleh dilapangan.
2. Penelitian di Lapangan
Penelitian ini dilakukan secara langsung terhadap obyeknya untuk mendapatkan data-data primer maupun data sekunder yang diperlukan untuk pembuatan Penelitian Ilmiah ini.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Studi Kelayakan Proyek
Pengertian studi kelayakan proyek di kemukakan oleh Suad Husnan dan Suwarsono;( 2000: 4 ) : “ Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek ( biasanya merupakan proyek investasi ) dilaksanakan dengan berhasil”. Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Dalam studi kelayakan tersebut hal-hal yang perlu diketahui adalah sebagai berikut :
1. Ruang lingkup perusahaan : Dalam bidang apa proyek akan beroperasi
2. Cara kegiatan proyek dilakukan : Proyek akan dijalankan sendiri atau dijalankan orang lain.
3. Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya seluruh proyek.
4. Sarana yang diperlukan oleh proyek : jalan raya, alat transpotasi.
5. Hasil kegiatan proyek tersebut, serta biaya-biaya yang ditanggungkan untuk memperoleh hasil tersebut.
6. Akibat-akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dari adanya proyek tersebut.
7. Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek.

2.2 Pengertian Investasi
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup independen.
Menurut Soetanoe Kerto Negoro (1995: 15) mengatakan :“Investasi adalah setiap wahana dimana ditempatkan dengan memelihara atau menaikan nilai dan memberikan hasil (return) yang positif dimasa yang akan datang”. Dan menurut, Suad Husnan (1995 : 11) mengatakan “investasi adalah penanaman sumber daya untuk mendapatkan hasil dimasa yang akan datang“.

2.3 Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif
Ada berbagai cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan yang didasarkan menurut katagori, sebagai berikut Bambang Rianto (1995: 121) :
1. Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah aus dengan yang baru.
2. Investasi dengan penambahan kapasitas, sering juga bersifat penggantian.
3. Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan produk baru disamping tetap memproduksi yang lama.
4. Investasi lain-lain, yaitu investasi yang tidak termasuk dalam tiga golongan diatas.

2.4 Pengertian Arti Penting Cash Flow
Ada berbagai cara penilaian investasi adalah berdasarkan pada keuntngan yang dilaporkan didalam buku. Hal ini dikarenakan untuk dapat menghasilkan keuntungan tambahan kita mengetahui bahwa keuntungan uang dilaporkan didalam buku belum pasti dalam bentuk kas sehingga dengan demikian jumlah kas yang ada dalam perusahaan belum tentu sama dengan jumlah keuntungan yang dilaporkan didalam buku.
Setiap usul pengeluaran modal ( Capital Expenditure ) selalu Mengandung dua aliran kas yaitu :
1. Aliran kas keluar netto yaitu : kas yang diperlukan untuk investasi baru.
2. Aliran kas masuk tahunan yaitu : sebagai hasil dari investasi baru tersebut atau sering disebut juga proceds.
Dalam suatu penilaian investasi proyek cash flow merupakan suatu unsur penting. Dalam pengertian cash flow itu sendiri mengandung pengertian seperti yang diuraikan oleh Lukman Syamsudin;1993:45, yaitu :“ Untuk menilai alternatif capital expenditure maka sebagai dasar perhitungannya bukan jumlah keuntungan yang ditempatkan dalam laporan keuangan perusahaan akan jumlah cash flownya ”.
Dari pendapat diatas tampak jelas bahwa untuk menilai suatu investasi proyek yang lebih relevan digunakan adalah Cash Flow, bukan jumlah keuntungan yang ditempatkan dalam laporan keuangan karena jumlah cash flow mampu menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya dan untuk mendapatkan aktiva yang diperlukan serta untuk mendapatkan keuntungan tambahan.

Komponen aliran kas
Pada dasarnya aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga ) yaitu ;
1. Aliran kas awal
Dalam menentukan initial cash flow ini pola aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran investasi harus di identifikasi.
2. Operational cash flow
Adalah aliran kas yang timbul selama operasi wartel tersebut. Penetuan estimasi tentang berapa besarnya operation cash flow setiap tahunnya adalah dengan menyesuaikan taksiran laba rugi yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi dan menambahkan dengan biaya-biaya yang sifatnya bukan tunai.
3. Terminal cash flow
Pada umumnya terminal cash flow terdiri dari nilai residu investasi tersebut dan penggembalian modal kerja. Beberapa proyek masih mempunyai nilai sisa meskipun aktiva tetapnya sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi.
2.5 Aspek – Aspek Studi Kelayakan

Untuk melakukan studi kelayakan, terlebih dahulu harus ditentukan aspek-aspek apa saja yang akan dipelajari. Meskipun belum ada kesepakatan tentang aspek apa saja yang perlu diteliti, tetapi pada umumnya penelitian akan dilakukan terhadap aspek-aspek pasar, teknis, keuangan, hukum, manajemen, dan aspek ekonomi dan sosial.
Seperti yang telah disebutkan pada batasan masalah, penelitian ilmiah yang dilakukan dibatasi pada aspek keuangan dan aspek pasar dari studi kelayakan usaha CV. Limpar
Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari tentang :
1. Permintaan, baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen, dan usia konsumen.
2. Penawaran, baik yang berasal dari lingkungan setempat, maupun yang berasal dari luar daerah misalnya.
3. Harga, dilakukan perbandingan dengan tempat-tempat percetakan lainnya .
4. Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan dipergunakan, “marketing mix”.
5. Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan.
Aspek keuangan mempelajari berbagai faktor penting seperti:
1. Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja.
2. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan. Seberapa banyak dana yang berupa modal sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman jangka pendek, dan berapa yang jangka panjang.
3. Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasi. Termasuk disini estimasi tentang break event proyek tersebut.
4. Manfaat dan biaya dalam artian finansial, seperti “net present value”, “internal rate of return”, dan “payback period”. Estimasi terhadap resiko proyek, resiko dalam artian total, atau kalau mungkin yang hanya sistematis. Di sini di samping perlu ditaksir rugi/laba proyek tersebut, juga taksiran aliran kas diperlukan untuk menghitung profitabilitas finansial proyek tersebut.
5. Proyeksi keuangan. Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeki sumber dan penggunaan dana.
Aspek Manajemen mempelajari hal – hal sebagai berikut :
1. Manajemen dalam masa pembangunan atau pengembangan proyek. Siapa pelaksana dari proyek tersebut? Dan bagaimana jadwal dari penyelesaian proyek tersebut?
2. Manajemen dalam operasi yang berkaitan dengan bentuk badan usaha yang dipilih, struktur organisasi, deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan, anggota direksi dan tenaga – tenaga kunci dan jumlah tenaga kerja yang akan dipekerjakan.
Aspek hukum menganalisa tentang :
1. Bentuk badan usaha yang akan dipergunakan.
2. Jaminan – jaminan yang disediakan jika akan menggunakan sumber dana berupa pinjaman.
Aspek ekonomi dan sosial meliputi penelitian tentang :
1. Pengaruh proyek terhadap peningkatan penghasilan negara.
2. Pengaruh proyek atau bisnis terhadap pendapatan dan penghematan devisa.
3. Pengaruh proyek terhadap industri lain, seperti supply bagi industri lain dan pasar bagi hasil produksi.
4. Aspek yang bersifat sosial seperti semakin ramainnya daerah tersebut, lalu lintas yang semakin ramai, penerangan listrik, dan lain sebagainya. Aspek sosial merupakan manfaat dan pengorbanan sosial yang dialami oleh masyarakat sekitar proyek atau bisnis tersebut didirikan.




2.6 Metode - Metode Penilaian Investasi
Dalam menjalankan proyek akan penggunaan investasi pada umumnya menggunakan metode–metode penilaian investasi yang diantaranya adalah penggunaan metode :
1. Metode Payback periode
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tetapi satuan waktu (bulan, tahun dsb). Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan maka proyek ini dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama proyek di tolak atau tidak diterima .
Problema utama dari metode ini adalah sulitnya menentukan periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding kelemahan-kelemahan lainnya adalah:
a. Diabaikannya nilai waktu uang
b. Diabaikanya aliran kas setelah periode payback
Rumus :
Investasi Bersih
Payback Period =
Arus kas bersih tahunan
2. Metode Net Present Value
Metode ini menghitung selisih nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar dari nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan menguntungkan sehingga diterima, sedangkan apabila lebih kecil (NPV negatif), proyek ditolak karena nilainya tidak menguntungkan. Secara formal metode ini dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :
N.P.V = Io AT
( 1 + K )n
Keterangan :
Io = Modal Dasar
At = Arus kas bersih
K = Tingkat keuntungan minimal yamg diterima investor

3. Metode Internal Rate return (IRR)
IRR dapat diidentifikasi sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proced yang diharapkan akan diterima sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal. Pada dasarnya IRR harus dicari dengan cara trial & error.
Rumus :

n At
 = 0
t = 0 ( 1 + r ) n


Keterangan :
r = Tingkat bunga
At = cash flow untuk periode t
n = Periode yang terakhir dari cash flow yang diharapkan
4. MIRR ( Modified Internal Rate of Return)
Metode Modified Internal Rate Of Return, disingkat MIRR, adalah metode yang memodifikasi metode IRR. MIRR adalah discount rate yang menyebabkan present value pengeluaran kas sama dengan nilai akhir akhir kas yang akan terjadi ( terminal value ) yang dihasilkan oleh suatu proyek investasi. Nilai akhir yang akan terjadi dihitung dengan cara mencari nilai mendatang ( future Value ), aliran kas masuk di akhir umur ekonomis suatu proyek dengan menggunakan biaya modal sebagai faktor pengali atau pengganda.



Rumusan dari Metode Modified Internal Rate of Return (MIRR), adalah :

n
∑ ( CIF t ) ( 1 + k ) n-t
t=1
PV Biaya =
( 1 + MIRR ) n

MIRR mempunyai kelebihan dibandingkan dengan IRR, karena MIRR mengasumsikan bahwa aliran kas proyek diinvestasikan kembali ( reinvestment ) dengan menggunakan biaya modal. Disamping itu, MIRR dapat juga menghindari IRR ganda ( multiple ) yang terjadi pada metode IRR.

2.7 Pengertian Biaya
Dalam membicarakan masalah biaya, J.M Clerk menganut konsep yang berpatokan pada biaya yang berbeda untuk tujuan yang berlainan. Konsep ini merupakan dasar yang baik sekali karena tidak ada satu konsep biaya yang memenuhi berbagai macam tujuan. Jadi dalam membahas masalah biaya harus melihat tujuan yang hendak dicapai. Dan menggunakan dasar yang sesuai dengan tujuan tersebut.
Maka tidak mengherankan jika banyak macam definisi tentang biaya diantaranya menyatakan bahwa “ Cost adalah yang terlebih dahulu diukur dalam uang yang dikeluarkan atau yang potensial akan dikeluarkan untuk mencapai tujuan tertentu “.
Mulyadi (1993: 5) memberikan definisi bahwa biaya adalah :“ Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dengan satuan uang, yang telah terjadi untuk mencapai tujuan tertentu”.
Dari pengertian tersebut maka pengorbanan ekonomis dapat dibedakan menjadi :
1. pengorbanan yang telah terjadi
2. pengorbanan yang mungkin terjadi
Tujuan dari analisa biaya adalah memberikan informasi biaya untuk kepentingan manajemen guna membantu dalam mengelola usaha. Cara penggolongan biaya-biaya terdapat beberapa macam cara diantaranya :
1. penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran
2. penggolongan biaya atas dasar fungsi-fungsi pokok dalam badan usaha
3. penggolongan atas dasar hubungan biaya dengan sesuatu yang di biayai
4. penggolongan atas dasar jangka waktu manfaatnya
5. penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.

2.8 Keuntungan
Secara umum keuntungan adalah tingkat selisih antara total penghasilan dengan total biaya yang dikeluarkan. Namun seperti yang diamati oleh “ Drucker (1995:97) “ bahwa keuntungan adalah hasil sampingan dari usaha yang baik dan bukan merupakan tujuan moral dari suatu usaha “.
Selain itu untuk bisa mendapatkan laba pihak pengelola juga dituntut untuk melakukan perencanaan yang tepat dengan mencari tempat-tempat atau lokasi yang mungkin untuk memperoleh laba.
BAB III
KESIMPULAN


5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari tingkat pendapatan yang diperoleh oleh wartel LIMPAR selama 1 tahun yaitu sekitar Rp 102.000.000,- dengan jumlah biaya variabel sebesar Rp 44.640.000 dan biaya tetap Rp 8.400.000,- dengan laba bersih setelah dikurangi pajak maka yang di dapat dalam waktu 1 ( satu ) tahun adalah sekitar Rp 39.657.600,-
2. Berdasarkan metode – metode penilaian dalam studi kelayakan maka didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Berdasarkan metode Payback Period pengembalian modal dalam kurun waktu 9.8 bulan.
b. Berdasarkan metode Net Present Value yang bernilai positif yaitu sebesar Rp 2.034.869.-
c. Dengan metode I.R.R sebesar 22,7 % dimana I.R.R-nya lebih besar daripada tingkat suku bunga yang telah di tetapkan sebesar 15 %.
d. Dari MIRR suku bunga yang di dapat sebesar 40,54%
Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas maka investasi pendirian cabang warnet LIMPAR ini dapat direalisasikan atau layak.

0 komentar:

Posting Komentar